Teman-teman yang nge-fans Iwan Fals pasti tidak asing dengan kutipan syair lagu ini. "engkau sarjana muda..resah mencari kerja..mengandalkan ijazahmu... empat tahun lamanya bergelut dengan buku.. sia-sia semuanya.."

Dalam wawancara dengan beberapa kandidat, saya sering menemui kesalahan-kesalahan baik yang mendasar ataupun yang tidak terlalu fatal. Hakikatnya melamar kerja adalah "menjual diri". Dan saat interview adalah momen yang pas untuk menjual kemampuan kita.
Berikut beberapa kelemahan atau kesalahan saat wawancara.
1. Tidak memberikan konfirmasi bila berhalangan datang wawancara. Saat dipanggil perusahaan - apakah melalui telepon atau email - pastikan bahwa Anda dapat memenuhi panggilan tersebut sesuai jadwal yang ditetapkan. Terkecuali bila Anda adalah seorang profesional yang memang dibutuhkan keahliannya, sebaiknya segeralah meminta penjadwalan ulang. Ingat, yang melamar kerja bukan hanya Anda, tapi banyak yang menunggu.
2. Tidak mencantumkan nomor HP dengan benar atau hanya memberikan satu nomor saja. Janganlah sia-siakan kesempatan hanya gara-gara Anda salah menulis nomor telepon. Apalagi ternyata cuma satu nomor saja yang Anda berikan. Bila memang ternyata Anda hanya punya satu nomor, pastikan nomor tersebut benar dan dalam keadaan aktif.
3. Tidak antusias dalam menjawab panggilan kerja baik telepon maupun email. "Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda". Begitu tagline salah satu iklan di media. Saat pertama Anda menerima telepon, itulah saat pertama Anda berkomunikasi dengan perusahaan. Jadi tunjukkan bahwa Anda adalah orang yang tepat bagi perusahaan. Begitu pula, bila panggilan melalui email, segara beri jawaban kesediaan Anda untuk datang wawancara.
4. Curiculum Vitae tidak update. Kualitas Anda salah satunya ditentukan dari CV. Bukan hanya isi CV (pengalaman, pendidikan, skill) tapi juga keakurasian dan kemutakhiran data. Si pewawancara akan menilai Anda orang yang tidak memperhatikan detail, apalagi bila posisi yang Anda lamar membutuhkan ketelitian dan keakurasian.
5. Tidak memberi salam dan berjabat tangan. Usahakan ucapkan selamat pagi atau siang, lalu berjabat tangan, dan perkenalkan nama Anda. Jangan ada kesan bahwa Anda tidak menghargai pewawancara.
6. Tidak hati-hati dengan bahasa tubuh. Saat wawancara, bahasa tubuh berikut sebaiknya dihindari: menyandarkan tangan di kursi, melipat tangan di dada, sorot mata tidak tertuju ke lawan bicara, tangan memainkan benda-benda yang tidak perlu (pulpen, rambut, kertas), duduk membungkuk, menggoyang-goyang kaki, menguap/mengantuk tidak ditutup dengan tangan, dan sebagainya.
Semoga bermanfaat.