Halaman

Minggu, 28 Oktober 2012

Kesalahan dalam Wawancara Kerja


Teman-teman yang nge-fans Iwan Fals pasti tidak asing dengan kutipan syair lagu ini. "engkau sarjana muda..resah mencari kerja..mengandalkan ijazahmu... empat tahun lamanya bergelut dengan buku.. sia-sia semuanya.."

Memang galau, bila melamar kerja ditolak terus. Meskipun sepertinya iklan di media tentang lowongan kerja tidak pernah berhenti, tetapi ternyata tidak mudah mendapatkannya. Apa ada yang salah dengan cara Anda melamar?

Dalam wawancara dengan beberapa kandidat, saya sering menemui kesalahan-kesalahan baik yang mendasar ataupun yang tidak terlalu fatal. Hakikatnya melamar kerja adalah "menjual diri". Dan saat interview adalah momen yang pas untuk menjual kemampuan kita.

Berikut beberapa kelemahan atau kesalahan saat wawancara.

1. Tidak memberikan konfirmasi bila berhalangan datang wawancara. Saat dipanggil perusahaan - apakah melalui telepon atau email - pastikan bahwa Anda dapat memenuhi panggilan tersebut sesuai jadwal yang ditetapkan. Terkecuali bila Anda adalah seorang profesional yang memang dibutuhkan keahliannya, sebaiknya segeralah meminta penjadwalan ulang. Ingat, yang melamar kerja bukan hanya Anda, tapi banyak yang menunggu.

2. Tidak mencantumkan nomor HP dengan benar atau hanya memberikan satu nomor saja. Janganlah sia-siakan kesempatan hanya gara-gara Anda salah menulis nomor telepon. Apalagi ternyata cuma satu nomor saja yang Anda berikan. Bila memang ternyata Anda hanya punya satu nomor, pastikan nomor tersebut benar dan dalam keadaan aktif.

3. Tidak antusias dalam menjawab panggilan kerja baik telepon maupun email. "Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda". Begitu tagline salah satu iklan di media. Saat pertama Anda menerima telepon, itulah saat pertama Anda berkomunikasi dengan perusahaan. Jadi tunjukkan bahwa Anda adalah orang yang tepat bagi perusahaan. Begitu pula, bila panggilan melalui email, segara beri jawaban kesediaan Anda untuk datang wawancara.

4. Curiculum Vitae tidak update. Kualitas Anda salah satunya ditentukan dari CV. Bukan hanya isi CV (pengalaman, pendidikan, skill) tapi juga keakurasian dan kemutakhiran data. Si pewawancara akan menilai Anda orang yang tidak memperhatikan detail, apalagi bila posisi yang Anda lamar membutuhkan ketelitian dan keakurasian.

5. Tidak memberi salam dan berjabat tangan. Usahakan ucapkan selamat pagi atau siang, lalu berjabat tangan, dan perkenalkan nama Anda. Jangan ada kesan bahwa Anda tidak menghargai pewawancara.

6. Tidak hati-hati dengan bahasa tubuh. Saat wawancara, bahasa tubuh berikut sebaiknya dihindari: menyandarkan tangan di kursi, melipat tangan di dada, sorot mata tidak tertuju ke lawan bicara, tangan memainkan benda-benda yang tidak perlu (pulpen, rambut, kertas), duduk membungkuk, menggoyang-goyang kaki, menguap/mengantuk tidak ditutup dengan tangan, dan sebagainya.

Semoga bermanfaat.

9 Tips Agar Kacamata Awet

Saya baru saja mengganti kacamata lama. Bukan karena bertambah minusnya, tapi karena lensa kiri hilang waktu berenang. Dan pastinya menyiksa. Apalagi saya harus menyupir sendiri. Satu hari sebelum saya mengganti kacamata, ada dua insiden dengan mobil. Pertama, kaca spion kiri menyenggol tiang listrik (masih untung gak pecah). Yang kedua, terperosok got, tepat di depan optik yang akan saya tuju.

Dan sekarang, kacamata saya baru. Ehmmm...

Satu kelemahan saya adalah tidak apik dengan barang. Karena itu saya coba browse bagaimana tips agar kacamata tetap awet dan tahan lama, dan saya share kepada pembaca dari berbagai sumber.

1. Untuk mengindari berubahnya setelan kacamata, sebaiknya pegang kedua belah gagang kacamata saat memakai dan melepas.

2. Bila tidak dipakai, letakkan kacamata dalam posisi terbuka dan letakkan kacamata dalam posisi lensa di atas

3. Simpan kacamata pada kotak kacamata. Hindari menyimpan kacamata di saku atau di dalam tas tanpa perlindungan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan

4. Selepas aktivitas, apalagi habis olahraga atau kegiatan lain yang berkeringat, sebaiknya kacamat dibersihkan

5. Cuci kacamata dengan cairan khusus atau air sabun tangan tanpa alkohol, dan bilas dengan air bersih dingin atau air yang mengalir dari keran, Jangan gunakan air panas dan sikat karena akan merusak lapisan pelindungnya

6. Jangan membersihkan kacamata dalam keadaan kering, karena akan meninggalkan goresan permanen pada lensa

7. Mengeringkan kacamata satu arah dengan tisu halus atau lap khusus kacamata (kain berserat mikro khusus kacamata). Jangan menekan lensa terlalu keras

8. Setidaknya dua minggu sekali cuci kacamata secara profesional di optik-optik

9. Hindari kacamata dari bahan kimia berbahaya atau suhu panas. Misalnya di dashboard mobil

Semoga bermanfaat.

Jumat, 26 Oktober 2012

The Viking Manifesto

Kehilangan BlackBerry beberapa hari lalu, ternyata membawa kebiasaan baik yang sudah lama saya tinggalkan, yaitu membaca buku. Minggu ini ada 2 buku yang sedang saya baca, yang satu mengetengahkan keunggulan bangsa Jepang, dan yang satu lagi tentang bangsa Skandinavia.

Di tempat pencucian mobil dekat rumah, saya menemukan sebuah buku menarik berjudul dalam bahasa inggris "Turning Loss into Profit". Buku setebal 268 halaman ini ditulis oleh praktisi manajemen Wawang Sukmoro. Beberapa bab dari buku tersebut menceritakan budaya kerja bangsa Jepang melalui konsep-konsep penghilangan pemborosan antara lain Hansei, Kaizen, 5S, TPM, melalui perusahaan otomotif Toyota. Dan untunglah saya diijinkan oleh pemilik pencucian mobil untuk meminjamnya.

Konsep-konsep tersebut sudah sering saya baca, dan agak sedikit membosankan memang. Akan tetapi yang menarik dari buku ini adalah ulasan tentang sumber daya manusia dari bab 1 sampai bab 6. Dengan gaya bahasa yang menarik, penulis mampu menggiring saya untuk terus membaca dan membaca.

Saat kebosanan datang, tidak sengaja saya membuka lemari buku di ruangan kerja dan menemukan sebuah buku yang masih dibungkus rapi. Buku ini saya dapat saat acara penganugerahan Top Brand di Jakarta dan dibagikan secara gratis ke suluruh peserta yang hadir. Judul buku tersebut "The Viking Manifesto : Strategi Perang di Pasar Modern ala Skandinavia" karangan Steve Strid dan Claes Andreasson. Alih bahasa oleh tim Publishing One.

Tulisan-tulisan pada sampul depan dan belakang cukup menarik minat saya untuk menjelajahi buku setebal 202 halaman ini. Dan memang , buku ini menyajikan sisi menarik dari keunggulan perusahaan-perusahaan yang lahir di negara-negara Skandinavia antara lain Swedia, Denmark, Norwegia, dan Islandia.


Buku bersampul putih dengan ilustrasi pedang berdarah tersebut, menceritakan keunggulan orang-orang Skandinavia dalam pemasaran dewasa ini. Produk-produk bangsa yang dianalogikan dengan bangsa Viking ini merajai hampir seluruh bisnis di dunia, di tengah keterpurukan ekonomi negara adidaya Amerika Serikat. Sudah pasti kita mengenal produk-produk antara lain Ikea, Ericsson, Lego, Absolut, Nobel Prize, dan sebagainya.

Bangsa Viking kuno terbiasa menggunakan tengkorak musuh-musuhnya sebagai tempat minum. Sekarang mereka menjual furnitur paling laris di dunia (Ikea). Populasi bangsa Viking modern saat ini berjumlah kurang dari 20 juta orang atau berarti hanya mencakup 0,3% dari populasi dunia, tetapi berkontribusi sebesar 3%  dari seluruh ekspor dunia.

Kekerasan kini sudah tidak ada lagi. Tetapi bangsa Viking modern tetap mengabadikan pendekatan sangat cerdas dan sedikit mengejek Tuhan demi mengharumkan nama perusahaan, produk, dan tujuan mereka.

The Viking Manifesto menjelaskan mengapa ketidakefektifan iklan malah berdampak bagus, mengapa persaingan hanya akan menjadi omong kosong, mengapa sistem pemberian hadiah dan hukuman (punish and reward) tidak banyak bermanfaat dalam membangkitkan motivasi, dan mengapa uang tidak akan membuat dunia terus berputar. Metode ini sudah kuno, tetapi tetap segar dan berfungsi serta tidak lagi disertai kegilaan.

Open Minded: Inti bangkit dari Zona Nyaman


Seorang teman berujar "Ayolah, jangan diam terus di zona nyaman". Ajakan teman saya tersebut untuk mengundang saya dalam investasi yang ditanamnya. Meski saya katakan sejujurnya bahwa alasannya bukan masalah "zona", tapi masalah keterbatasan biaya, tenaga dan waktu.

Sejak saya kuliah dulu, memang mahasiswa di perguruan tinggi kami selalu dijejali ilmu efisiensi dan efektif. Jadi mungkin pola pikir saya, kalau tidak efisien dan tidak efektif untuk apa dijalankan.

Kembali ke Zona Nyaman atau Comfort Zone. Apa sebetulnya definisi dari istilah ini?

Istilah Comfort Zone sendiri, sebelumnya banyak digunakan untuk menunjukkan kondisi lingkungan atau ruangan yang nyaman bagi tubuh manusia untuk menjalankan aktifitas. Ruangan dengan suhu 13-21derajat C dengan kelembaban 30-55% dikatakan zona nyaman. Dengan demikian, batasannya jelas dan sangat obyektif.

Agak sulit ketika istilah Zona Nyaman dikaitkan dengan lingkungan abstrak, seperti kepuasan kerja. Sehingga definisi zona nyaman pada setiap orang berbeda-beda karena sifatnya yang sangat subyektif.

Saya tidak mengatakan bahwa ajakan para motivator untuk bangun dari zona nyaman salah. Memang orang-orang mesti dibangkitkan dari suatu keadaan yang melenakan. Tetapi rasanya sulit hal ini dijalankan.

Seseorang yang mengabdi lebih dari 25 tahun di satu perusahaan dan akhirnya menduduki posisi puncak, apakah tidak mau bangkit dari zona nyaman? Bagaimana dengan guru-guru di pedalaman yang mengajar puluhan tahun untuk mencetak murid-murid yang pintar? Apakah tidak mau bangkit dari zona nyaman.

Karena kesubyektifan inilah, sebaiknya kita tidak mengukur zona nyaman dari sesuatu yang nampak (tempat, penghasilan, waktu, dsb). Melainkan dari mindset. Ya, pola pikir kita. Anda yang ingin mengabdi pada profesi yang telah digeluti, jangan ragu untuk melangkah. Yang perlu diperhatikan, jangan sampai pola pikir kita terjebak dalam zona yang meninabobokan.

Bila merujuk ke teori Sistem, maka dikatakan bahwa ada dua tipe sistem, yaitu Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka. Sistem tertutup tidak terpengaruh oleh keadaan lingkungan, sedangkan sistem terbuka selalu terbuka dengan keadaan lingkungan. Istilah open minded merujuk pada sikap yang selalu terbuka akan masukan orang, tidak anti kritik dan tentunya tidak anti perubahan.

Jadi, apakah Anda sudah siap meninggalkan pola pikir yang sangat menyamankan zona Anda?

Kamis, 25 Oktober 2012

Siklus Organisasi dan Perilaku Pemasar


Dalam sebuah pertemuan, seorang eksekutif berkata "sepertinya tren sekarang, seorang marketer bebas menentukan jam kerjanya. Apa sebaiknya kita menerapkan aturan yang lebih toleran terhadap mereka?"

Komentar di atas muncul menanggapi kehilangan kembali seorang marketer perusahaannya, karena dibajak oleh perusahaan lain. Kepala Pemasaran merekomendasikan merelakan kepergiannya, karena dia termasuk pemasar yang tidak mau ikut aturan. Sedangkan dari pihak manajemen ingin mempertahankan, dengan alasan ia termasuk orang yang pintar di bidangnya. Pengambilan keputusan yang berdasarkan kepanikan, memang muncul di saat yang tidak terkira.

Pertanyaannya adalah apakah memang demikian bahwa perilaku teman-teman kita, para pemasar, adalah seseorang yang cenderung tidak mau diatur? Apakah tepat keputusan si Kepala Pemasaran untuk melepas anak buahnya dengan alasan tidak mengikuti aturan perusahaan?

Untuk menjawab pertanyaan di atas, ada sebuah tesis menarik bahwa pendekatan "Reward and Punishment" dalam bentuk materi, bukanlah pendekatan yang jitu untuk mengubah perilaku karyawan. Lawan dari pendekatan tersebut adalah "Perhatian" dalam bentuk immateri.

Sudah menjadi pola umum, bahwa komponen pendapatan seorang marketer selain gaji adalah bonus. Tetapi hampir sebagian para marketer, tidak terlalu memperhatikan komponen bonus sebagai komponen utama. Pada sebagian pemasar, justru kelangsungan hidup dengan perusahaanlah yang menjadi perhatian. Jadi yang diinginkan adalah perhatian dari manajemen perusahaan.

Seringkali seorang pemasar mengundurkan diri bukan karena alasan bonus, gaji dan sebagainya, melainkan karena prestasinya tidak dihargai, pendapatnya tidak didengarkan, jam kerja yang tidak fleksibel dan seterusnya.

Seorang eksekutif perusahaan, dihadapkan pada dilema, apakah mendahulukan kelanggengan aturan perusahaan dengan pemberlakuan SOP (Standar Operasional dan Prosedur) yang ketat atau mendahulukan pendapatan penjualan yang tinggi demi tercapai pengembalian investasi yang cepat dengan sedikit melanggar SOP?

Perlu disimak adalah Siklus Hidup perusahaan. Ada berbagai macam pendapat para ahli organisasi tentang hal ini. Salah satunya pendapat bahwa organisasi mengalami tahap-tahap antara lain Kelahiran - Pertumbuhan - Dewasa/Mature - Penurunan - Kematian - Lahir Kembali - dan seterusnya. Ya, hampir mirip makhluk hidup, organisasi pun mengalami kelahiran dan kematian.

Yang menjadi titik kritis, bukan pada tahapan apa, tapi pada peralihan tahapan. Misalnya dari tahap Pertumbuhan menjadi tahap Dewasa.

Pada tahap Kelahiran, organisasi membentuk dirinya sendiri dengan mendesain produk baru, mendesain mesin produksi, proses pelayanan, investasi dan sebagainya. Pada peralihan tahap dari Kelahiran menuju Pertumbuhan, organisasi berevolusi menjadi satu entitas bisnis, hubungan dengan pelanggan mulai terjalin, hubungan dengan para vendor mulai terlihat dan seterusnya.

Kemantapan berorganisasi, dalam bentuk pemantapan pemberlakuan aturan main (SOP) mulai terbentuk pada tahap dari Pertumbuhan menjadi Dewasa. Kejenuhan pasar yang mengakibatkan penurunan penjualan produk akan terlihat pada peralihan menuju Kemunduran. Bagaimana peralihan menuju Kematian? Silahkan Anda simpulkan sendiri.

Jadi, pada kasus di awal yang saya ungkapkan, eksekutif perusahaan harus mempertimbangkan pada tahap apa kondisi organisasi atau perusahaannya sekarang berada?

Bila pada tahap menuju Petumbuhan, tentu dibutuhkan pemasar yang ulung dalam membuka ceruk pasar, ulung menangkap peluang pasar, unggul mempromosikan produknya. Pada tahap menuju Dewasa, bukan hanya memiliki kompetensi menjual yang tinggi, tapi juga perilaku yang menyatu dengan misi perusahaan. Dalam kondisi mengalami Penurunan, dibutuhkan pemasar dengan kemampuan analisis yang tinggi, sehingga ia mampu mencari jalan keluar dari keterpurukan.

Kesimpulannya, perilaku marketer yang bebas, tidak terikat aturan, dapat ditolerir bila organisasi pada tahap Kelahiran menuju Pertumbuhan, dengan catatan ia memiliki skill yang tinggi dalam penjualan.

ASAM URAT (DALAM DARAH)




URIC ACID IN BLOOD / ASAM URAT
By: Ade Heryana
(sumber: Jim Keogh RN, 2010 : Nursing Laboratory & Diagnostic Tests Demystified, Mc Graw Hill)


NAMA LAIN

-          Uric Acid

PENGERTIAN

Beberapa makanan mengandung zat purine. Asam urat dihasilkan ketika purine dimetabolisme dalam tubuh. Asam urat masuk ke dalam darah dan dikeluarkan oleh ginjal melalui urine dan sebagian kecil melalui anus. Tes Asam Urat mengukur jumlah asam urat dalam darah.


APA  YANG DIUKUR ?

·         Jumlah asam urat dalam darah


TUJUAN TES

Screening untuk mengetahui :
·         Batu ginjal
·         Gout/Pirai
·         Adanya efek samping dari terapi radiasi dan kemoterapi

PENANGANAN PASIEN

Dapatkan informasi apakah pasien:
·         Sedang kelaparan, habis olah raga berat dan sedang menjalani diet ketat protein. Hal ini akan meningkatkan jumlah Asam Urat dalam darah.
·         Mengkonsumsi obat-obatan : aspirin, teofilin, golongan diuretik, niasin, kafein, vitamin C, asam askorbat, epinefrin, levodopa, warfarin, diazoksid, cisplatin, siklosporin, asam nikotinat, fenotiazin, takrolimus, metildopa atau etambutol, dimana akan mempengaruhi hasil tes. Diusahakan jangan dikonsumsi selama 2 minggu.
·         Sedang hamil. Jumlah Asam urat akan meningkat selama hamil yang memudahkan dokter/klinisi dalam mendiagnosa preeklampsia (hipertensi saat hamil)
·         Telah mengkonsumsi hati, daging merah, daging hewan liar, ikan berlemak, ikan sardin, makanan laut atau minuman beralkohol. Diusahakan jangan mengkonsumsi jenis makanan tersebut 24 jam sebelum tes dijalankan.

Jumlah asam urat lebih tinggi pada pagi hari dan lebih rendah pada sore hari, sehingga catat waktu ketika pemeriksaan dijalankan.


PEMAHAMAN HASIL TES

Nilai rujukan/normal Asam urat biasanya adalah :
·         Pria : 3.4 – 7.0 mg/dL
·         Wanita : 2.4 – 6.0 mg/dL
·         Anak-anak : 2.5 – 5.5 mg/dL

Nilai asam urat tinggi dapat mengindikasikan :
·         Gangguan ginjal
·         Multiple Myeloma
·         Lymphoma
·         Hemolytic Anemia
·         Gagal jantung
·         Leukemia
·         Sickle cell Anemia
·         Preeclampsia
·         Cirrhosis
·         Kecanduan Alkohol
·         Hypoparathyroidism
·         Hypothyroidism
·         Kelaparan
·         Keracunan timbal
·         Gizi buruk
·         Psoriasis
·         Lesch-Nyhan Syndrome
·         Kegemukan/Obesitas
·         Diet ketat purine

Nilai Asam urat rendah dapat mengindikasikan :
·         Diet rendah protein
·         SIADH (Syndrome of Inapproriate Antidiuretic Hormone Hypersecretion)
·         Wilson disease
·         Kanker
·         Gangguan hati
·         Mengkonsumsi obat-obatan : allopurinol, probenesid, sulfipirazon, aspirin (dosis >= 1500 mg per hari)

Rasio Albumin/Globumin lebih besar dari 1.0 mengindikasikan fungsi yang abnormal dalam tubuh.

Catatan: Asam urat kristal dapat terbentuk di persendian sebagai pencetus penyakit Gout, meskipun nilai asam urat normal. Nilai asam urat tinggi tidak berarti bahwa pasien menderita Gout. Gout didiagnosa dengan memeriksa cairan dari persedian yang terkena asam urat kristal.


DAFTAR ISTILAH

·         Cirrhosis / pembengkakan hati : kondisi diakibatkan penyakit liver kronis yang ditandai dengan perubahan jaringan liver oleh fibrosis, jaringan kasar dan nodul regeneratif.
·         Gout : kondisi medis biasanya ditandai dengan serangan berulang dari inflamasi artritis akut (merah, nyeri, panas dan sendi membengkak)
·         Hemolytic Anemia : anemia yang menyebabkan hemolisis, penurunan jumlah sel darah merah secara abnormal di pembuluh darah (intravascular hemolysis) atau di tempat lain (extravascular)
·         Kemoterapi : metode pengobatan suatu penyakit secara kimia terutama untuk membunuh mikroorganisme dan sel kanker.
·         Lesch-Nyhan Syndrome / Nyhan's syndrome / Kelley-Seegmiller syndrome / Juvenile gout : gangguan hereditas disebabkan oleh kekurangan enzim hypoxanthine-guanine phosphoribosyltransferase (HGPRT),  yang diproduksi dengan proses mutasi  gen HPRT yang berlokasi di kromosom X.
·         Multiple myeloma / plasma cell myeloma / Kahler's disease : sejenis kanker sel plasma,sejenis sel darah putih yang bertanggung jawab terhadapa produksi antibodi.
·         Preeclampsia : kondisi medis dimana terjadi hipertensi saat kehamilan yang disebabkan jumlah protein yang tinggi dalam urine.
·         Psoriasis : penyakit autoimun kronis yang timbul pada kulit, dimana sistem imun mengirim sinyal yang salah yang menyebabkan percepatan siklus hidup sel kulit, dan tidak menular.
·         Purine : sebuah senyawa organik heterosiklik yang secara biokimia merupakan komponen yang berguna dalam biomolekul penting (ATP, GTP dsb) dan ditemukan dalam jumlah besar pada organ ginjal dan hati.
·         SIADH (Syndrome of Inapproriate Antidiuretic Hormone Hypersecretion): suatu kondisi yang sering ditemukan pada pasien yang didiagnosa menderita kanker tenggorokan, pneumonia, tumor otak, trauma kepala, strokes, meningitis dan encephalitis.
·         Sickle cell anemia / drepanocytosis :  gangguan darah genetik autosom yang tak terlihat, yang secara umum ditandai dengan sel darah merah yang dianggap berbentuk abnormal, rigid dan bulan sabit.
·         Wilson disease / hepatolenticular degeneration : gangguan autosom genetik dimana bahan kimia tembaga (copper) berakumulasi di jaringan, yang merupakan manifestasi dari gejala neurological atau psikiatrik dan penyakit liver.


LAJU ENDAP DARAH



LAJU ENDAP DARAH


NAMA LAIN

-          Sedimentation rate (SR)
-          Erythrocyte sedimentation rate (ESR)
-          Biernacki Reaction
-          Sed Rate
-          Kecepatan endap darah (KED)
-          Laju sedimentasi eritrosit

SEJARAH TES

LED ditemukan tahun 1897 oleh dokter berkebangsaan Polandia, Edmund Biernacki. Di belah dunia lain, tes ini selanjutnya dikenal dengan Biernacki Test (singkatan dalam bahasa Polandia adalah OB = Odczyn Biernackiego.)

Pada tahun 1918 ahli patologi kebangsaan Swedia, Robert Sanno Fåhræus bersama dengan Alf Vilhelm Albertsson Westergren, mengumumkan tes yang dikenal dengan nama Fåhræus-Westergren test (FW test), di Inggris biasa disebut Westergren test, yang menggunakan Natrium Sitrat (sodium citrate) sebagai anti koagulasi.

PENGERTIAN

Laju endap darah diatur oleh keseimbangan antara faktor pro-sedimentasi (terutama fibrinogen) dengan faktor-faktor yang menghalangi sedimentasi, yang disebut “lengkungan negatif eritrosit” atau zeta potential. Peningkatan jumlah fibrinogen dalam darah selama proses inflamasi/pembengkakan menyebabkan eritrosit melekat satu sama lain, membentuk semacam timbunan yang disebut rouleaux.

Laju Endap Darah (LED) mengukur berapa milimeter per jam eritrosit mengendap di dasar tabung tes (tabung Westergen). Rouleaux mengendap lebih cepat dibanding eritrosit, sehingga peningkatan LED mengindikasikan pasien mengalami inflamasi.  

Catatan: Selain LED, dokter akan menganjurkan tes tambahan untuk mendiagnosa inflamasi serta tambahan pemeriksaan CRP untuk menentukan apakah pasien benar-benar terkena infllamasi.
Tidak semua keadaan inflamasi menyebabkan peningkatan LED, sehingga jika LED normal belum tentu tidak ada inflamasi.

Formasi Rouleaux dapat pula terjadi bersamaan dengan penyakit limfoproliferatif dimana satu atau lebih imunoglobulin disekresi dalam jumlah besar. Secara fisiologis, formasi Rouleaux biasa ditemukan pada hewa-hewan seperti kuda, kucing dan babi.


BAGAIMANA TES DILAKUKAN?

·         Metode yang digunakan untuk pemeriksaan LED ada dua, yaitu metode Wintrobe dan Westergreen.
·         Selisih hasil pemeriksaan LED dengan menggunakan kedua metode tersebut sebenarnya tidak jauh jika nilai LED masih dalam batas normal. Tetapi jika nilai LED meningkat, maka hasil pemeriksaan dengan metode Wintrobe kurang menyakinkan. Dengan metode Westergreen bisa didapat nilai yang lebih tinggi, hal itu disebabkan panjang pipet Westergreen yang dua kali panjang pipet Wintrobe.
·         Kenyataan inilah yang menyebabkan para klinisi lebih menyukai metode Westergreen daripada metode Wintrobe. Selain itu, International Commitee for Standardization in Hematology (ICSH) merekomendasikan untuk menggunakan metode Westergreen

KEGUNAAN TES

·         Screening kesehatan umum (Medical Check Up), tetapi tidak efektif
·         Untuk screening inflamasi
·         Membantu pengobatan inflamasi
·         Mendiagnosa penyakit seperti multiple myeloma, temporal arteritis, polymyalgia rheumatics, bermacam-macam penyakit auto-imun, SLE, dan gagal ginjal kronis. Pada beberapa kasus, LED dapat meningkat hingga 100 mm/h
·         Biasa pula digunakan sebagai diagnosa pembanding pada penyakit Kawasaki (Kawasaki’s disease)
·         Membantu diagnosa beberapa penyakit infeksi kronis seperti TBC dan endokarditis
·         Komponen dari PDCAI, yaitu suatu indeks untuk menentukan tingkat keganasan penyakit inflamasi anus pada anak.
·         Dapat pula digunakan dalam perhitungan kasar terhadap respon penyakit Hodgkin’s Lymphoma. LED digunakan untuk menentukan satu dari beberapa kemungkinan faktor efek samping dalam yang timbul dari penyakit Hodgkin’s Lymphoma, yang disebut Wintrobe Methode.

PENANGANAN PASIEN

Beberapa kondisi pada pasien akan mempengaruhi hasil pemeriksaan, seperti:
·         Sedang hamil
·         Sedang menstruasi
·         Menderita anemia

Jangan lupa untuk mencatat usia pasien, karena LED meningkat searah dengan usia.


PEMAHAMAN HASIL TES

Nilai rujukan/normal LED  adalah :
·         Pria < 50th : 0 – 15 mm/h
·         Pria > 50th : 0 -  20 mm/h
·         Wanita < 50th : 0 – 20 mm/h
·         Wanita > 50th : 0 – 30 mm/h
·         Anak-anak : 0 – 10 mm/h
·         Bayi baru lahir : 0 – 2 mm/h

Nilai LED tinggi dapat mengindikasikan :
·         Infalamasi
·         Rheumatoid Arthritis
·         Systemic Lupus Erythomatesus
·         Appendicitis (radang usus buntu)
·         Pneumonia
·         Gagal ginjal kronis
·         Lymphoma
·         Penyakit radang panggul
·         Penyakit kelenjar tiroid
·         Giant cell arteritis (pembengkakan pembuluh darah)
·         Rematik Polimyalgia
·         Toxemia pada kehamilan (preeclampsia)

Nilai LED rendah dapat mengindikasikan :
·         Penyakit sel bulan sabit
·         Hiperglikemia
·         Polisitemia

HUBUNGAN DENGAN TES LAINNYA

·         CRP atau C-Reactive Protein adalah protein fase akut yang dihasilkan oleh liver selama proses inflamasi. Karena CRP dalam darah meningkat lebih cepat setelah proses inflamasi atau infeksi dimulai, LED sering digunakan sebagai pengganti penrhitungan CRP.